Jumat, 30 Desember 2011

SOSOK IBU DIMATA SEORANG EULIS DAMAYANTI


 PEMENANG UTAMA PAKET DIAMOND


" Eulis….(dengan suara lemah sekali tanpa tenaga)…tadi mami ngerasa badan lemes banget…hampir pingsan.." itulah berita yg kudengar beberapa hari yang lalu melalui BB ku..My Mom memang sudah hampir 15 tahun ini menderita Diabetes mellitus.
Ibu yang sudah dengan disiplin mendidik kami berempat agar kami bisa tumbuh kuat untuk menghadapi lingkungan diluar rumah yg tidak bisa selalu seperti yg kita inginkan.
Tak terasa airmata ku berlinang satu persatu jatuh, terbayang saat ini My Mom hanya berdua saja dengan Ayahku.
Apa jadinya jika Ayahku tadi tidak mendengar jeritan parau Ibuku yg sdh tidak lagi bertenaga….?
Apa jadinya jika Ayahku saat itu sedang tidak berada di rumah…..?
Mom …maafkan Aku yang belum bisa mengurusmu di masa tua mu…
Maafkan aku yang belum bisa memasakkan bubur untukmu saat kau sedang sakit seperti sekarang….
Maafkan aku yang belum bisa membalas perlakuan sayangmu seperti saat ku sedang merasa tidak enak badan….
Terlintas di benakku akan kerepotanmu saat kami berempat masih kecil-kecil dan saat itu Momy tidak punya asisten untuk membantu pekerjaan rumahtangganya…
Saat itu aku duduk dibangku Sekolah Dasar.
Ayahku mendapat tugas belajar dari kantornya untuk belajar ke INGGRIS selama hampir 5 Bulan.
Hmmmmm....yang kuyakini sekarang pasti My Momy kerepotan, namun…. setiap aku dan anak-anaknya yang lain bangun pagi… sepiring roti isi sudah tersedia untukku belum lagi segelas susu kesenanganku.
Itulah gambaran my Momy…yang memang tahu sekali apa yg anak-anaknya suka.
Setelah menyiapkan kami dengan memakai seragam, Momy mengantar aku dan adikku berangkat sekolah…lalu pada saat pulang ..beliau telah hadir lebih dulu untuk menjemput kami…
" HAL" itulah yang begitu membekas dalam ingatanku.
My Mom adalah Wanita cerdas yang aktif dalam berbagai organisasi dan apabila beliau mau sebetulnya bisa saja beliau memilih untuk meneruskan karirnya sebagai Guru, namun…. dia memilih untuk tetap mendampingi anak-anaknya tercinta, beliau memilih untuk mengasuh, mendidik dan menyayangi kami dengan kedua tangan beliau sendir.
Dialah guru pertama bagiku..
Yang bisa membuatku menangis karena takut ketika berbuat salah, namun bisa membuatku tersenyum bahagia ketika dia menyanjungku.
Ada sebuah pelajaran penting yang Momy tanamkan kepadaku yaitu, Aku diberikan kebebasan dalam menentukan pilihanku namun aku harus bertanggung jawab kepada pilihan tersebut…pun ketika aku lulus SMA, aku memilih untuk tidak satu pendidikan dengan kakakku di Sekolah Penerbangan…
"Aku punya pilihan Mom" kataku saat itu…
"Aku ingin kuliah dan bukan disini"…
Karena teman-teman akrabku semua keluar daerah.
Dengan santai my Mom menjawab…"silahkan…tapi bertanggung jawablah dg pilihan kamu tersebut"….
WHAAAAAAAAA…betapa gembiranya aku saat itu….dalam benakku …Aku kuliah jauuuuuuhhhh dari Rumah.
Walaupun pada kenyataannya masih sering banget pulang-pergi Lampung –Palembang setiap 3 minggu..karena rasa KANGENku pd kecerewetan my Momy… dan juga my momy sering sekali datang menjengukku.
Hal itu sungguh memberikan energy yang luar biasa buatku untuk tetap semangat kuliah. Bahkan disaat aku sedang menyusun skripsipun, beliau sering menelpon hanya untuk bertanya "sudah makan sayang?"
MOM..energimu luar biasa….yang menambah semangatku hingga ditahun keempat aku bisa meluluskan kuliahku dan menyandang gelar "Sarjana Ekonomi"…Itulah tahun Keemasanku…dua hal yg aku dapatkan disaat yg bersamaan…DAN
Taukah apa yg Momy bisikkan ketelingaku ketika aku diwisuda?
Sambil memberiku setangkai bunga mawar, dia mencium pipiku dan berbisik..
Terima kasih ya Sayang..kamu sdh membuat Momy bangga dan bahagia..
Tuhan…dadaku bergemuruh dengan perasaan haru, bahagia dan tidak menyangka…karena seorang Ibu yang mengucapkan terima kasih kepada anaknya, padahal aku merasa apa yang aku persembahkan itu belum seberapa, di bandingkan dengan seluruh pengorbanannya sebagai seorang Ibu.
Saat itu aku menangis…benarkah my Mom bangga kepadaku?
Harusnya aku yang berterima kasih padanya, atas segala support yang dia berikan kepadaku selama aku kuliah jauh darinya.
Suatu hari ketika aku mengambil raport putri sulungku dan bertemu dengan wali kelasnya…aku terbayang lagi wajah ibuku..yang selalu dipanggil kesekolah saat pembagian raportku.
Teringat wajah beliau yang selalu bertepuk tangan dg wajah bahagia ketika aku dipanggil kedepan sebagai "juara kelas"….Yang selalu sabar menanti aku pulang saat pulang malam karena les pelajaran..padahal mungkin saja aku saat itu pulang bermain….Tapi bukan kesalahan yang kau kedepankan namun kau gali dan kau dukung potensi anakmu.
MOM baru kini aku tahu..bahwa Hati seorang Ibu memang selalu penuh dengan maaf dan maklum kepada anaknya.
IBUKU…KAU HARUS TAHU…BANYAK CARA MENDIDIKMU DAN KASIH SAYANGMU YANG KU COPAS KETIKA AKU MENDIDIK PUTRI2 KECILKU…
BANYAK KETEGARAN DAN KESABARANMU DALAM HIDUP YANG KU DOWNLOAD UNTUK KUSIMPAN DALAM MEMORY KEHIDUPANKU…
MOM….WALAU SERING TIDAK TERUNGKAP DENGAN KATA-KATA, DUNIA DAN AKHERAT HANYA KAULAH YANG KUSAYANG SETELAH ALLAH SWT TENTUNYA.
HANYA DENGAN DIRIMU AKU BISA MEMBAGI KEGUNDAHANKU.
MOM…taukah kau apa yang selalu aku do'akan untukmu tiap sujud akhir disetiap sholat 5 waktuku?
"Ya ALLAH… jadikanlah my MOM sebagai penghuni surgaMu..berilah keberkahan dalam hidupnya dan jadikan akhir hidupnya dalam keadaaan Khusnul Khotimah"..amin Ya Allah Ya Rabbal'alamin.

Eulis Damayanti


Pemenang I coretan dalam rangka hari ibu.
Coretan yang sangat inspiratif dari seorang Eulis Damayanti, Bunda dari dua putri kecilnya yang sangat Bersemangat dan gigih untuk membahagiakan kedua orang tuanya dan keluarga kecilnya.
Semua tulisan yang dikirim ke saya semua sangat inspiratif dan bagus semua. Kalau saya jurinya semua pemenangnya ya.....hehehehe...
Congrats bunda, you are the winner. ....You diserve it.
Do the best and keep humble.

Yang pengen lihat sosok Eulis Damayanti, Cek profil diatas. cantik kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar